ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA
Meskipun
ada keterbatasannya , CVP menawarkan berbagai aplikasi yang luas untuk menguji
tindakan yang diusulkan , untuk mempertimbangkan alternatif dan pengambilan
keputusan lainnya. Misalnya CVP menentukan dampak atas laba dari pergeseran
dalam biaya tetap atau biaya variabel ketika mesin lama digantikan.
Dalam
menggunakan CVP , manajemen sebaiknya memahami bahwa :
1. Suatu
perubahan dalam biaya variabel per unit mengubah rasio margin kontribusi dan
titik impas
2. Perubahan
dalam harga jual mengubah rasio margin kontribusi dan titik impas
3. Suatu
perubahan dalam biaya tetap mengubah
titik impas tapi tidak mengubah rasio margin
kontribusi
4. Perubahan
gabungan dalam biaya tetap dan variabel dalam arah yang sama menyebabkan
perubahan
tajam dalam titik
impas.
o
Perubahan
dalam biaya tetap
Jika manajemen
mengurangi beban tetap maka titik impas juga akan berkurang, jika penjualan
tetap maka laba akan meningkat dan prosentase titik impas akan berkurang dari
penjualan.
o
Multiproduk
dan Pergeseran dalam Bauran Penjualan
Perusahaan yang
memproduksi multiproduk , antara biaya variabel per pendapatan penjualan dapat
berbeda dengan produk yang berbeda. Rasio margin kontribusi berbeda untuk untuk
bauran berbeda dari produk dan dengan demikian titik impas dan tingkat
penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba adalah berbeda untuk
bauran produk yang berbeda.
Contoh ilustrasi
penghitungan dalam kasus multiproduk :
Northstar
Company memperkirakan bauran produk berikut ini akan dijual dalam periode
mendatang :
Produk
|
Harga jual per Unit
|
Biaya Variabel per
unit
|
Bauran penjualan yang
diperkirakan
|
A
B
|
$ 180
110
|
$100
70
|
1
2
|
Jika bauran produk
diperkirakan tanpa memedulikan tingkat penjualan , maka biaya variabel per
dolar pendapatan penjualan ditentukan sbb :
V = = = = 0,60
Setelah
biaya variabel per dolar penjualan dihitung, titik impas dan pendapatan penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai
target laba dihitung. Misalnya kita asumsikan bahaw biaya tetap diperkirakan $
1.600.000. maka titik impas diukur dalam pendapatan penjualan adalah :
R (BE) = = = = $ 4.000.000
Untuk
mencapai laba sebesar $400.000 dengan bauran produk ini , maka pendapatan
penjualan harus sebesar $5.000.000, penghitungannya sbb :
R = = = = $5.000.000
Setelah
titik impas ditentukan, total pendapatan penjualan dari paket produk hipotesis dihitung.
Pendapatan dari paket dibagi menjadi pendapatan yang diperlukan untuk mencapai
titik impas . hasilnya dikalikan dengan kuantitas masing-masing produkyang
harus dijual. Untuk Northstar Company , paket tersebut dijual seharga $400 [(1
unit A x $180 per unit) + (2 unit B x $110 per unit)]
Kuantitas
dari setiap produk yang akan dijual untuk mencapai titik impas dengan bauran
penjualan ini dapat ditentukan sbb :
Q(BE) = = = 10.000 paket hipotesis
10.000 paket x 1 unit A
per paket = 10.000 unit A
10.000 paket x 2 unit B
per paket = 20.000 paket B
Jumlah
setiap produk yang akan dijual dalam bauran ini untuk mencapai pendapatan
sebesar $5.000.000 dan laba sebesar $400.000 ditentukan sbb :
Q = = = 12.500 paket hipotesis
12.500 paket x 1 unit A
per paket = 12.500 unit A
12.500 paket x 2 unit B
per paket = 25.000 unit B
Untuk
Northstar Company , titik impas dalam paket produk hipotesis, di mana setiap
paket berisi 1 unit produk A dan 2 unit produk B ditentukan sbb :
Pendapatan penjualan
per paket = (1 unit A x $180 per unit) + ( 2 unit B x $110 per unit) = $400
Biaya variabel per
paket = ( 1 unit A x $100 per unit ) + (2 unit B x $70 per unit ) = $240
Q(BE) = = = = 10.000 paket
Jumlah unit yang
diperlukan untuk mencapai titik impas
adalah :
10.000 paket x 1 unit
produk A per paket = 10.000 unit A
10.000 paket x 2 unit
produk B per paket = 20.000 unit B
Jumlah paket hipotesis
yang diperlukan untuk mencapai target laba sebesar $400.000 adalah :
Q = = = = 12.500 paket
12.500 paket x 1 unit A
per paket = 12.500 unit A
12.500 paket x 2 unit B
per paket = 25.000 unit B
Bila
ilustrasi di atas bauran produk menggunakan 1 unit produk A untuk setiap 2 unit
produk B, maka apabila bauran ini diganti dengan menggunakan 1 unit produk A
untuk setiap 3 unit produk B, maka titik impas dan pendapatan penjualan yang
diperlukan untuk mencapai target laba akan berbeda.
Biaya
variabel per dolar penjualan akan meningkat, sehingga menyebabkan penurunan
dalam margn kontribusi per dolar pendapatan dan peningkatan dalam pendapatan
penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas.selain itu kuantitas dari
setiap produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas juga berubah. Perubahan dalam bauran produk yang dijual
memiliki dampak yang material pada titik BEP dan profitabilitas.
Berdasarkan
bauran penjualan yang terdiri dari 1 unit produk A dan 2 unit produk B,
Northstar Company akan memperoleh laba sebesar $400.000 jika perusahaan dapat
memperoleh pendapatan penjualan sebesar $5.000.000, tetapi jika bauran
penjualan aktual adalah 1 unit produk A dengan 3 unit produk B, maka pendapatan
penjualan mendekati $5.000.000 hanya akan mendapatkan laba $360.800.
Karena
ketidakpastian hal ini umum, sehingga bauran penjualan harus disusun dengan
efektif dan efisien, hal ini agak sulit, maka perlu diadakan analisa yang
terpisah untuk setiap produk dan membandingkannya.hal ini dapat membantu
manajemen untuk memprediksi laba yang akan didapat.
o
Margin
pengaman
Margin pengaman (margin of safety) mengindikasikan berapa
banyak penjualan dapat penjualan dapat turun dari angka penjualan yang dipilih
sebelum perusahaan mencapai titik impas., yaitu sebelum perusahaan mengalami
kerugian. Margin pengaman yang dinyatakan sebagai persentase dari penjualan
disebut rasio margin pengaman (Margin of safety ratio – M/S).
Untuk ilistrasi
Norhstar M/S dapat dihitung sbb :
Rasio
Margin Pengaman (M/S) =
=
= 20 %
Margin
pengaman berkaitan langsung dengan laba, jika titik impas melampaui angka
penjualan yang dipilih, maka rasio margin pengaman negatif. Dengan ilustrasi yang sama , dengan
rasio margin kontribusi sebesar 40 % dan rasio margin pengaman sebesar 20 %, maka
:
Rasio laba = rasio
margin kontribusi x rasio margin pengaman
PR = C/M x M/S
= 40 % x 20 %
= 8 %
Jadi
penghitungan laba adalah sebesar 40 % dari 20 % , yaitu persentase dari total
angka penjualan yang dipilih yang merupakan laba.
Laba = dolar margin
pengaman x rasio margin kontribusi
= $1.000.000 x 40 %
= $400.000
Dan
Laba = angka penjualan
yang dipilih x rasio laba
= $5.000.000 x 8%
=$400.000
Jika
rasio margin kontribusi dan rasio laba diketahui, maka rasio margin pengaman
adalah :
M/S = = = 20 %
TEORI KETERBATASAN
Teori
keterbatasan (theory of constraints – TOC) adalah versi yang terspesialisasi
dari perhitungan biaya langsung untuk optimisasi jangka pendek. TOC hanya
memfokuskan pada biaya variabel murni dan berkeras bahwa tenaga kerja langsung
bukanlah variabel murni, biasanya hanya meliputi variabel murni yang
signifikan, misal bahan baku.
Ukuran
yang digunakan TOC
TOC
menggunakan 3 ukuran dasar, throughput, beban operasi dan aktiva. Throughput
merupakan tarif sebagaimana suatu sistem menghasilkan uang melalui penjualan
dan dihitung sebagai penjualan dikurangi biaya variabel murni.TOC dan
penghitungan biaya langsung menghilangkan penggunaan varians volume overhead
tetap atau varians kapasitas menganggur sebagai ukuran kinerja dari departemen atau pusat biaya lainnya,
kelebihan produksi adalah peningkatan dalam biaya tanpa manfaat. Ukuran dasar
kedua adalah beban operasi, yang serupa dengan biaya konversi, kemudian ukuran
ketiga adalah aktiva , dengan penekanan khusus pada biaya bahan baku di
persediaan.
Menggunakan
teori keterbatasan
TOC
mengajarkan manajemen untuk memaksimalkan throughput smentara meminimalkan
beban operasi dan aktiva. Dimana banyak sumber daya berbeda digunakan untuk
memproduksi banyak produk yang berbeda. Setiap produk memerlukan subkelompok
tertentu dari sumber daya yang tersedia , setiap produk dapat dibuat dengan
kemungkinan kombinasi manapun dari sumber daya . maka perlu ditetapkan urutan
produksi yang optimum untuk setiap unit dan pembagian yang optimum dari setiap
sumber daya.
Langkah-langkah
Goldratt untuk menerapkan TOC sebagi proses pengambilan keputusan :
1.
Identifikasikan batasan
sistem
2.
Putuskan bagaimana
batasan sistem tersebut akan dieksploitasi
3.
Mengkoordinasikan
hal-hal yang lain sehingga tunduk pada keputusan di atas
4.
Menaikkan batasan
sistem
5.
Jika dalam langkah
sebelumnya suatu batasan telah dipecahkan , kembali ke langkah pertama, tetapi
jangan mengijinkan kemalasan menjadi batasan sistem.
Contoh- contoh Implementasi Teori
keterbatasan
Goldratt
menggunakan sample anufaktur dengan mesin yang membatasi untuk mengilustrasikan
langkah-langkah dalam penerapan TOC. Ketika mendapat sejumlah besar persediaan
barang dalam proses yang menunggu untuk dikerjakan pada suatu mesin tertentu,
maka mesin tersebut adalah batasan. Mesin yang memiliki kemungkinan tertinggi
akan menimbulkan timbunan persediaan terbesar adalah batasan yang paling ketat.
Apabila ingin memperbaiki batasan, maka melibatkan pemilihan satu atau lebih
tindakan korektif contohnya menurunkan waktu tidak beroperasinya mesin,
memindahkan sebagian pekerja ke subkontraktor luar dan memindahkan sebagian
pekerja ke mesin lain.
No comments:
Post a Comment