Welcome to my blog

Hidup bukanlah untuk diratapi tetapi harus dijalani, bila tak bisa kau dapatkan kebahagiaan dalam satu sisi, carilah bahagiamu dalam sisi lainnya. Seperti mata uang yang berbeda sisi, nilainya sama.

Friday, 6 February 2015

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA



ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA

Meskipun ada keterbatasannya , CVP menawarkan berbagai aplikasi yang luas untuk menguji tindakan yang diusulkan , untuk mempertimbangkan alternatif dan pengambilan keputusan lainnya. Misalnya CVP menentukan dampak atas laba dari pergeseran dalam biaya tetap atau biaya variabel ketika mesin lama digantikan.
Dalam menggunakan CVP , manajemen sebaiknya memahami bahwa :
1.    Suatu perubahan dalam biaya variabel per unit mengubah rasio margin kontribusi dan titik impas
2.    Perubahan dalam harga jual mengubah rasio margin kontribusi dan titik impas
3.    Suatu perubahan dalam  biaya tetap mengubah titik impas tapi tidak mengubah rasio margin
     kontribusi
4.    Perubahan gabungan dalam biaya tetap dan variabel dalam arah yang sama menyebabkan perubahan
     tajam dalam titik impas.

o        Perubahan dalam biaya tetap
Jika manajemen mengurangi beban tetap maka titik impas juga akan berkurang, jika penjualan tetap maka laba akan meningkat dan prosentase titik impas akan berkurang dari penjualan.

o        Multiproduk dan Pergeseran dalam Bauran Penjualan
Perusahaan yang memproduksi multiproduk , antara biaya variabel per pendapatan penjualan dapat berbeda dengan produk yang berbeda. Rasio margin kontribusi berbeda untuk untuk bauran berbeda dari produk dan dengan demikian titik impas dan tingkat penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba adalah berbeda untuk bauran produk yang berbeda.

Contoh ilustrasi penghitungan dalam kasus multiproduk :
Northstar Company memperkirakan bauran produk berikut ini akan dijual dalam periode mendatang :
Produk
Harga jual per Unit
Biaya Variabel per unit
Bauran penjualan yang diperkirakan
A
B
$ 180
110
$100
70
1
2

Jika bauran produk diperkirakan tanpa memedulikan tingkat penjualan , maka biaya variabel per dolar pendapatan penjualan ditentukan sbb :
V =  = =  = 0,60
Setelah biaya variabel per dolar penjualan dihitung, titik impas dan pendapatan  penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba dihitung. Misalnya kita asumsikan bahaw biaya tetap diperkirakan $ 1.600.000. maka titik impas diukur dalam pendapatan penjualan adalah :

R (BE) =  =   =   = $ 4.000.000
Untuk mencapai laba sebesar $400.000 dengan bauran produk ini , maka pendapatan penjualan harus sebesar $5.000.000, penghitungannya sbb :

R =  =  =   = $5.000.000

Setelah titik impas ditentukan, total pendapatan penjualan  dari paket produk hipotesis dihitung. Pendapatan dari paket dibagi menjadi pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik impas . hasilnya dikalikan dengan kuantitas masing-masing produkyang harus dijual. Untuk Northstar Company , paket tersebut dijual seharga $400 [(1 unit A x $180 per unit) + (2 unit B x $110 per unit)]
Kuantitas dari setiap produk yang akan dijual untuk mencapai titik impas dengan bauran penjualan ini dapat ditentukan sbb :
Q(BE) =  =  = 10.000 paket hipotesis
10.000 paket x 1 unit A per paket = 10.000 unit A
10.000 paket x 2 unit B per paket = 20.000 paket B

Jumlah setiap produk yang akan dijual dalam bauran ini untuk mencapai pendapatan sebesar $5.000.000 dan laba sebesar $400.000 ditentukan sbb :

Q =  =  = 12.500 paket hipotesis
12.500 paket x 1 unit A per paket = 12.500 unit A
12.500 paket x 2 unit B per paket = 25.000 unit B

Untuk Northstar Company , titik impas dalam paket produk hipotesis, di mana setiap paket berisi 1 unit produk A dan 2 unit produk B ditentukan sbb :

Pendapatan penjualan per paket = (1 unit A x $180 per unit) + ( 2 unit B x $110 per unit) = $400
Biaya variabel per paket = ( 1 unit A x $100 per unit ) + (2 unit B x $70 per unit ) = $240
Q(BE) =  =  =  = 10.000 paket
Jumlah unit yang diperlukan untuk mencapai titik  impas adalah :
10.000 paket x 1 unit produk A per paket = 10.000 unit A
10.000 paket x 2 unit produk B per paket = 20.000 unit B
Jumlah paket hipotesis yang diperlukan untuk mencapai target laba sebesar $400.000 adalah :
Q =  =  =   = 12.500 paket

12.500 paket x 1 unit A per paket = 12.500 unit A
12.500 paket x 2 unit B per paket = 25.000 unit B
Bila ilustrasi di atas bauran produk menggunakan 1 unit produk A untuk setiap 2 unit produk B, maka apabila bauran ini diganti dengan menggunakan 1 unit produk A untuk setiap 3 unit produk B, maka titik impas dan pendapatan penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba akan berbeda.
Biaya variabel per dolar penjualan akan meningkat, sehingga menyebabkan penurunan dalam margn kontribusi per dolar pendapatan dan peningkatan dalam pendapatan penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas.selain itu kuantitas dari setiap produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas juga berubah.  Perubahan dalam bauran produk yang dijual memiliki dampak yang material pada titik BEP dan profitabilitas.
Berdasarkan bauran penjualan yang terdiri dari 1 unit produk A dan 2 unit produk B, Northstar Company akan memperoleh laba sebesar $400.000 jika perusahaan dapat memperoleh pendapatan penjualan sebesar $5.000.000, tetapi jika bauran penjualan aktual adalah 1 unit produk A dengan 3 unit produk B, maka pendapatan penjualan mendekati $5.000.000 hanya akan mendapatkan laba $360.800.
Karena ketidakpastian hal ini umum, sehingga bauran penjualan harus disusun dengan efektif dan efisien, hal ini agak sulit, maka perlu diadakan analisa yang terpisah untuk setiap produk dan membandingkannya.hal ini dapat membantu manajemen untuk memprediksi laba yang akan didapat.

o        Margin pengaman
Margin pengaman (margin of safety) mengindikasikan berapa banyak penjualan dapat penjualan dapat turun dari angka penjualan yang dipilih sebelum perusahaan mencapai titik impas., yaitu sebelum perusahaan mengalami kerugian. Margin pengaman yang dinyatakan sebagai persentase dari penjualan disebut rasio margin pengaman (Margin of safety ratio – M/S).
Untuk ilistrasi Norhstar M/S dapat dihitung sbb :
Rasio Margin Pengaman (M/S) =
=
= 20 %
Margin pengaman berkaitan langsung dengan laba, jika titik impas melampaui angka penjualan yang dipilih, maka rasio margin pengaman negatif.          Dengan ilustrasi yang sama , dengan rasio margin kontribusi sebesar 40 % dan rasio margin pengaman sebesar 20 %, maka :
Rasio laba = rasio margin kontribusi x rasio margin pengaman
         PR = C/M x M/S
= 40 % x 20 %
= 8 %
Jadi penghitungan laba adalah sebesar 40 % dari 20 % , yaitu persentase dari total angka penjualan yang dipilih yang merupakan laba.
Laba = dolar margin pengaman x rasio margin kontribusi
= $1.000.000 x 40 %
= $400.000


Dan
Laba = angka penjualan yang dipilih x rasio laba
 = $5.000.000 x 8%
 =$400.000
Jika rasio margin kontribusi dan rasio laba diketahui, maka rasio margin pengaman adalah :
M/S =  =  = 20 %

TEORI KETERBATASAN
Teori keterbatasan (theory of constraints – TOC) adalah versi yang terspesialisasi dari perhitungan biaya langsung untuk optimisasi jangka pendek. TOC hanya memfokuskan pada biaya variabel murni dan berkeras bahwa tenaga kerja langsung bukanlah variabel murni, biasanya hanya meliputi variabel murni yang signifikan, misal bahan baku.

Ukuran yang digunakan TOC
TOC menggunakan 3 ukuran dasar, throughput, beban operasi dan aktiva. Throughput merupakan tarif sebagaimana suatu sistem menghasilkan uang melalui penjualan dan dihitung sebagai penjualan dikurangi biaya variabel murni.TOC dan penghitungan biaya langsung menghilangkan penggunaan varians volume overhead tetap atau varians kapasitas menganggur sebagai ukuran kinerja  dari departemen atau pusat biaya lainnya, kelebihan produksi adalah peningkatan dalam biaya tanpa manfaat. Ukuran dasar kedua adalah beban operasi, yang serupa dengan biaya konversi, kemudian ukuran ketiga adalah aktiva , dengan penekanan khusus pada biaya bahan baku di persediaan.

Menggunakan teori keterbatasan
TOC mengajarkan manajemen untuk memaksimalkan throughput smentara meminimalkan beban operasi dan aktiva. Dimana banyak sumber daya berbeda digunakan untuk memproduksi banyak produk yang berbeda. Setiap produk memerlukan subkelompok tertentu dari sumber daya yang tersedia , setiap produk dapat dibuat dengan kemungkinan kombinasi manapun dari sumber daya . maka perlu ditetapkan urutan produksi yang optimum untuk setiap unit dan pembagian yang optimum dari setiap sumber daya.
Langkah-langkah Goldratt untuk menerapkan TOC sebagi proses pengambilan keputusan :
1.                  Identifikasikan batasan sistem
2.                  Putuskan bagaimana batasan sistem tersebut akan dieksploitasi
3.                  Mengkoordinasikan hal-hal yang lain sehingga tunduk pada keputusan di atas
4.                  Menaikkan batasan sistem
5.                  Jika dalam langkah sebelumnya suatu batasan telah dipecahkan , kembali ke langkah pertama, tetapi jangan mengijinkan kemalasan menjadi batasan sistem.



Contoh- contoh Implementasi Teori keterbatasan
Goldratt menggunakan sample anufaktur dengan mesin yang membatasi untuk mengilustrasikan langkah-langkah dalam penerapan TOC. Ketika mendapat sejumlah besar persediaan barang dalam proses yang menunggu untuk dikerjakan pada suatu mesin tertentu, maka mesin tersebut adalah batasan. Mesin yang memiliki kemungkinan tertinggi akan menimbulkan timbunan persediaan terbesar adalah batasan yang paling ketat. Apabila ingin memperbaiki batasan, maka melibatkan pemilihan satu atau lebih tindakan korektif contohnya menurunkan waktu tidak beroperasinya mesin, memindahkan sebagian pekerja ke subkontraktor luar dan memindahkan sebagian pekerja ke mesin lain.

No comments:

Post a Comment