Welcome to my blog

Hidup bukanlah untuk diratapi tetapi harus dijalani, bila tak bisa kau dapatkan kebahagiaan dalam satu sisi, carilah bahagiamu dalam sisi lainnya. Seperti mata uang yang berbeda sisi, nilainya sama.

Friday 6 February 2015

Materi Akuntansi Keuangan Mennengah II



BAB I
AKTIVA TETAP

PENGERTIAN

Aktiva tetap adalah aktiva milik perusahaan yang digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan dengan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dan mempunyai masa kegunaan lebih dari satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun).
Termasuk dalam kelompok ini : tanah, gedung, rumah mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan toko dan sejenisnya.

Aktiva tetap digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.  Aktiva tetap yang tidak susut karena pemakaian dalam kegiatan usaha, missal tanah.
2. Aktiva tetap yang berangsur-angsur susut/berkurang nilainya karena pemakaiannya dalam kegiatan usaha, seperti : mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan toko, gedung dan sejenisnya.
Yang harus diperhatikan dalam perhitungan beban penyusutan :
1.      Harga Perolehan
Harga faktur/harga beli ditambah beban seperti beban balik nama, beban pengangkutan sampai dengan aktiva tetap dapat dioperasikan.
2.      Umur
Umur aktiva dapat dibedakan menjadi2 :
a.       Umur tehnis, yaitu umur/lama pemakaian atas aktiva tetap tanpa memperhatikan keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.
b.      Umur ekonomis, yaitu umur/lama pemakaian atas aktiva tetap dengan memperhatikan keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.
3.      Nilai Residu/ Nilai Sisa
Yaitu nilai suatu aktiva tetap setelah umur ekonomisnya berakhir.

Menghitung besarnya beban Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Penyusutan Aktiva Tetap/Depresiasi dapat dikelompokkan berdasarkan metode :
1.      Berdasarkan Waktu
a.       Metode Garis Lurus
b.      Metode pembebanan yang makin menurun,terdiri atas:
-          Metode jumlah angka tahun.
-          Metode presentase tetap dari nilai buku
2.      Berdasarkan Penggunaan
a.       Metode Jam Jasa
b.      Metode Jumlah unit produksi
3.      Berdasarkan criteria lainnya
a.       Metode Persediaan
b.      Metode Anuitas
c.       Metode umur gabungan
d.      Metode Pemberhentian dan Gabungan

Dalam menetapkan besarnya beban penyusutan suatu aktiva tetap beberapa metode yang sering digunakan,yaitu :
1.      METODE GARIS LURUS
Beban depresiasi menurut metode ini adalah sama untuk setiap periode.

Penyusutan tahunan : Harga Perolehan-Nilai Residu
                                                    Umur Ekonomis
Jurnal :
Beban Penyusutan ………………………………Rp.xx
            Akumulasi Penyusutan………………………………Rp.xx

Contoh 1.
Pada tanggal 5 April 2010 dibeli sebuah mesin seharga Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis 4 tahun.
Diminta:
a.       Jurnal pembelian
b.      Besarnya Depresiasi
c.       Besarnya depresiasi Tahun 2010


2.      METODE JAM JASA
Menghitung depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa.
Penyusutan/jam =    Harga perolehan-Nilai Sisa
                                                 Taksiran Jam Jasa

Contoh 2.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis 4 tahun. Mesin diperkirakan dapat digunakan selama 10.000 jam. Maka berapakah depresiasi per jam mesin tersebut?

3.      METODE SATUAN PRODUKSI
Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi.
Penyusutan =          Harga Perolehan – nilai sisa
                                            Taksiran hasil produksi

Contoh 3.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00. Mesin diperkirakan mampu menghasilkan 10.000 unit. Maka berapakah depresiasi perunit?

4.      METODE JUMLAH ANGKA TAHUN
Dalam metode ini penyusutan pada tahun-tahun pertama lebih besar dari tahun berikutnya. Besarnya penyusutan menurut metode angka tahun dihitung sebagai berikut : sisa umur pada tahun yang bersangkutan sebagai pembilang dan jumlah sisa umur tahun sebagai penyebutnya, dikali harga perolehan setelah dikurangi nilai residu.

Penyusutan =Sisa umur pada tahun yang bersangkutan  x (Harga Perolehan-Nilai Residu)
                                                Jumlah sisa umur
Contoh 4.
Mesin dengan harga perolehan Rp. 11.000.000,00 tunai. Nilai residunya Rp. 1.000.000,00 diperkirakan nilai ekonomisnya 4 tahun. Berapakah depresiasi tiap tahun ?



PENYINGKIRAN HARTA /AKTIVA TETAP

Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi dapat disingkirkan dengan cara :
1.      Dibuang
Harta yang tidak terpakai lagi dalam perusahaan dapat dibuang, yang harus kita ketahui :
a. Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva tetap menjadi sisa nihil (nol)
b. Harus lebih dulu dihitung beban penyusutan mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai saat pembuangan,dengan cara mendebit beban penyusutan dan mengkredit akumulasi penyusutan.
c. Yang merupakan jumlah rugi pembuangan adalah sebesar selisih harga perolehan dengan akumulasi penyusutan setelah diadakan penyesuaian.

Contoh 5.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp. 6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 3 Juni 1998 mesin dibuang karena tidak dapat lagi dipakai.
Diminta :
a.       Jurnal Penyusutan 1 Jan s/d 31 Mei 1998 (sebelum dibuang 3 Juni)
b.      Jurnal 3 Juni 1998 untuk mencatat pembuangan mesin.

2.      Dijual
Bila aktiva tetap dijual maka akuntansinya sebagai berikut :
a.       Penyesuaian atas penyusutan pada saat diadakan penjualan yang dihitung mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai saat penjualan.
b.      Menentukan Laba Rugi penjualan
c.       Bila aktiva dijual, maka perkiraan yang berhubungan dengan aktiva tersebut harus memperlihatkan saldo nihil (nol).

Contoh 6.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp. 6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera akumulasi penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Tanggal 1 Agustus 1998 mesin dijual dengan harga Rp.2.800.000,,-
Diminta :
a.       Jurnal Penyusutan1 Jan s/d 1 Agustus 1998 (sebelum dijual)
b.      Jurnal 1 Aguatus 1998 untuk mencatat penjualan mesin.
3.      Ditukar
Penyingkiran harta tetap dengan jalan menukar dengan aktiva tetap yang baru:
a.       Harus lebih dahulu diadakan penyesuaian atas akumulasi penyusutan yang ditukar untuk masa,mulai sejak awal periode akuntansi berjalan sampai dengan saat ditukar.
b.      Semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva yang ditukar harus memperhatikan saldo nihil.
c.       Dalam pertukaran kemungkinan ada L/R pertukaran.Perlakuan :
1)      R/L pertukaran “diakui”
2)      R/L pertukaran “tidak diakui”
Contoh 7.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp. 6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 1 Agustus 1998 mesin ditukar dengan mesin baru yang harga perolehannya Rp.4.500.000. Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp. 1.800.000.
Taksiran umur mesin baru ini 5 tahun dengan nilai residu Rp.500.000
Diminta :
c.       Jurnal Penyusutan
d.      Jurnal pertukaran jika L/R diakui.

Contoh 8.
Tahun 1998 dalam buku PT Purwo terdapat perkiraan mesin dengan harga perolehan Rp. 6.600.000. Pada tanggal 1 Januari 1998 tertera angka penyusutan Rp. 3.600.000, penyusutan dengan metode garis lurus. Nilai Sisa Mesin adalah Rp. 300.000,-. Taksiran umur 5 tahun.
Taggal 1 Agustus 1998 mesin ditukar dengan mesin baru yang harga perolehannya Rp.4.500.000.
Taksiran umur mesin baru ini 5 tahun dengan nilai residu Rp.500.000
Diminta :
Jurnal Penyusutan 1 Agustus 1998 dan 31 Desember 1998 Jika :
a.       Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp.1.800.000
b.      Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp.2.200.000.

Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Penyesuaian atas perubahan harga perolehan dan taksiran umur.
Selama pemakaian aktiva mungkin terjadi :
a.       Besarnya penyusutan yang telah dilakukan tidak sesuai, sebab taksiran umur dan nilai residu yang telah ditetapkan tidak tepat.
b.      Terjadinya beban-beban untuk perbaikan tidak karenakerusakan,tetapi bertujuan untuk dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu, menambah nilai dan untuk menambah umur aktiva tetap yang bersangkutan.
Apabila terjadi demikian maka harus diadakan penyesuaian :
1.      Perubahan harga perolehan aktiva tetap.
Semua beban yang dikeluarkan akan menambahnilai dan umur sehingga berakibat perubahan perhitungan penyusutannya.
Contoh 9.
Pada tahun 1995 PT Purwo membeli sebuah mesin dengan harga Rp. 4.000.000 dengan taksiran umur 5 tahun. Pada tanggal 2 Januari 1998 setelah mesin dipakai 3 tahun dilakukan perbaikan sebesar Rp. 600.000
Bagaimana penyesuaian dilakukan jika :
a.       Beban perbaikan itu tidak memperpanjang umur mesin
b.      Beban perbaikan memperpanjang umur mesin selama 2 tahun
2.      Perbaikan menambah umur aktiva tetap
Beban perbaikan yang dapat menambah umur aktiva,tidak dicatat manambah harga perolehan tetapi dicatat debit Akumulasi penyusutan.
Contoh 10.
Taksiran Umur sebelum perbaikan      :  5 tahun
Telah Dipakai                                      :  3 tahun
Sisa umur sebelum perbaikan                 2 tahun
Adanya perbaikan, tambahan umur       2 tahun
Sisa umur setelah perbaikan                               4 tahun

Harga perolehan mesin                                                                        4.000.000
-          Telah disusutkan 3 x 4.000.000= 2.400.000
                                                    5
-          Perbaikan                                   = (600.000)
 1.800.000
            Nilai buku dengan sisa umur 4 tahun                                                   2.200.000
            Penyusutan tiap tahun setelah perbaikan
2.200.00                        =  550.000
                                 4
            Jurnal :
-          Waktu pembayaran beban perbaikan
-          Penyesuaian 31 Desember

3.      Penggantian bagian tertentu dari aktiva tetap
Penggantian bagian tertentu dari suatu aktiva dalam perhitungan penyusutan harus turut serta diperhitungkan.
Contoh 11.
Pada tahun 1998 dibeli sebuah mesin seharga 4.000.000. Ditaksir umur 5 tahun. Setelah mesin dipakai 3 tahun, salah satu onderdil rusak dan harus diganti. Harga onderdil ditaksir 25 % dari harga perolehan mesin. Harga onderdil baru 1.200.000 dibeli tunai. Pemakaian onderdil baru ditaksir sama dengan sisa umur mesin. Onderdil lama dijual seharga Rp. 100.000
Diminta :
a.       Jurnal penjualan onderdil
b.      Jurnal pembelian onderdil baru
c.       Besar penyusutan setelah pemakaian onderdil baru.
4.      Perubahan taksiran umur
Kalau dalam proses pemakaian aktiva tidakdiketahui bahwa taksiran umur tidak tepat,pada saat taksiran umur telah berakhir akan dapat diketahui, apakah taksiran umur yang ditetapkan benar atau salah.
Kesalahan perhitungan penyusutan yang dilakukan dapat dikoreksi dengan cara :
a.      Pada saat diketahui kesalahan, nilai buku aktiva tidak berubah, tetapi perhitungan penyusutan untuk sisa umur aktiva diadakan perubahan untukmengurangi kesalahan yang dilakukan.
Contoh 12 .
Sebuah mesin harga beli 4.000.000. Taksiran umur ekonomis 5 tahun. Setelah mesin dipakai 3 tahun, ditaksir mesin masih dapat dipakai 3 tahun lagi. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus.
Diminta
a.       Menghitung akumulasi penyusutan dan nilai buku pada akhir tahun 3
b.      Besarnya penyusutan tahunan setelah diketahui tambahan umur aktiva
c.       Jurnal penyesuaian akhir tahun 4
b.      Nilai buku dikoreksi agar sesuai dengan taksiran umur yang baru.
Jika cara ini dilakukan, dilaksanakan sbb :
-          Akumulasi penyusutan tahun yang lewat harus diperbaiki.
-          Penyusutan tahun-tahun berikutnya dihitung berdasarkan taksiran umur yang baru.
-          Jika koreksi penyusutan tahun lalu dilaporkan :
·         Untuk laporan L/R dipakai perkiaraan “koreksi laba tahun-tahun lalu”
·         Untuk Laba tak dibagi dipakai perkiraan “Laba tak dibagi”

DEPLESI
Pengertian Deplesi
Deplesi adalah turunnya/berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber alam seperti tambang, perusahaan pengusahaan hutan, disebabkan pengolahan sumber-sumber alam bersangkutan.

Perbedaan deplesi dan depresiasi, antara lain :
a.       Deplesi adalah pengakuan atas pengurangan harga perolehan sumber-sumber alam. Sedangkan Depresiasi adalah pengakuan pengurangan service atas aktiva tetap.
b.      Deplesi digunakan untuk aktiva yang tidak dapat diganti langsung dengan aktiva yang sama,jika aktiva tersebut habis. Sedangkan depresiasi digunakan untuk aktiva yang umumnya dapat diganti,jika aktiva tersebut habis.
c.       Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang yang dapat dijual.
Sedangkan depresiasi adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan ke penghasilan/produksi pada periode yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan.
1.      Metode Perhitungan Deplesi
Perlu diperhatikan :
a.Harga Perolehan Aktiva : harga perolehan sumber alam semua pengeluaran sejak memperoleh ijin sampai sumber alam itu diperoleh hasilnya.
b. Taksiran nilai sisa,apabila sumber alam telah selesai dieksploitir
c. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitir.
Contoh 13
PT Purwo membeli sebidang tanah yang mengandung tambang seharga Rp. 1.880.000.000. Taksiran harga tambang tersebut 1.000.000 ton. Nilai tanah setelah di eksploitir Rp. 80.000.000
Pada tahun pertama dapat dihasilkan sebanyak 60.000 ton.
Diminta
a.       Deplesi per ton produksi
b.      Deplesi tahun pertama
c.       Jurnal deplesi tahun pertama
2.      Revisi Perhitungan Deplesi
Koreksi terhadap deplesi dapat dilakukan sebagai berikut :
a.       Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi,demikian juga untuk deplesi yang akan datang
b.      Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi tetapi deplesi tahun-tahun yang akan datang dilakukan dengan data terakhir.
Koreksi deplesi tahun-tahun lalu dan deplesi yang akan datang.
Dalam hal koreksi deplesi lebih dulu dihitung deplesi per unit, setelah itu dilaksanakan koreksi :
a.       Bila deplesi yang lalu terlalu besar
Akumulasi deplesi                                                             xx
      Laba tak dibagi                                                                       xx
b.      Bila deplesi yang lalu terlalu kecil
Laba tak dibagi                                                                 xx
      Akumulasi Deplesi                                                                  xx


















BAB II
AKTIVA TAK BERWUJUD

PENGERTIAN

Aktiva tak berwujud adalah asset nonmoneter tanpa wujud fisik. Yaitu hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan. Jenis utama asset tidak berwujud adalah hak cipta, hak eksplorasi dan eksploatasi, paten, merk dagang, rahasia dagang dan goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (asset tidak lancar) dan dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.

PENGGOLONGAN AKTIVA TAK BERWUJUD

Berdasarkan masa manfaatnya, aktiva tak berwujud digolongkan menjadi :
a.       Aktiva tak berwujud dengan masa manfaat yang dibatasi Undang-undang, peraturan. Misal  hak paten, berdasarkan UU umurnya 18 tahun.
b.      Aktiva tak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas seperti goodwill dan merk dagang.

PEROLEHAN AKTIVA TAK BERWUJUD
Aktiva tak berwujud dapat diperoleh dengan :
a.       Membeli
b.      Penggabungan Perusahaan
c.       Dikembangkan sendiri oleh perusahaan.

METODE DAN PENCATATAN

            Metode Amortisasi yang umum digunakan adalah metode garis lurus.


JENIS-JENIS AKTIVA TAK BERWUJUD
1.      Hak Paten
Hak paten adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu.Dimana atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang. Hak paten diamortisasi selama 18 tahun. Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk atau rekayasa atau formula atau system atau cara tertentu.
Amortisasi Paten dicatat :
Amortisasi Paten……………………..……………….xx
            Paten/Akumulasi AmortisasiPaten……………………………xx
Contoh 1.
PT.Purwo membeli tunai hak paten atas sesuatu penemuan baru pembuatan produk sebesar Rp.24.000.000. Taksiran umur paten 14 tahun. Paten diperoleh tanggal 1 April 2000.
Diminta :
a.       Membuat jurnal untuk memperoleh hakpaten
b.      Beban Paten tahun 2000
c.       Penyesuaian 31 Des 2000

2.      Hak Cipta
Adalah hak yang diberikan atau dijamin oleh pemerintah/undang-undang kepada pengarang, pemain, artis dan lain sebagainya untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya, music, pekerjaan pementasan, gambar peta dan lain sebagainya untuk jangka waktu tertentu dan dapat diperpanjang. Biasanya diberikan selama 28 tahun.
Pencatatan :
a.       Atas harga perolehan sebesar biaya yang dikeluarkan :
Hak Cipta………………………………………..xx
      Kas………………………………………………………xx
b.      Atas amortisasi hak cipta
Amortisasi Hak Cipta…………………………..xx
      Hak Cipta……………………………………………….xx

3.      Merek Dagang
Harga perolehan merek dagang tertentu, hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, symbol, atau kombinasinya, yang mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu.
Biasanya Merek dagang berlaku sampai dengan 20 tahun.
4.      Franchise
Adalah suatu kontrak yang terjadi anatara satu pihak (misalnya:pemerintah) dengan pihak yang lain(misalnya:swasta) dalam halini penjamin memberikan ijin kepada yang dijamin untuk mempergunakan atau mengoperasikan atau menjual barang tertentu dengan jangka waktu terbatas atau terus menerus dengan hak pencabutan kembali atau tidak.
5.      Goodwill
Adalah kelebihan-kelebihan , keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/keistimewaan tersebut bisa karena perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari pesaingnya,letak strategis dan lainnya.
Goodwill timbul karena :
a.       Pembelian Perusahaan,besarnya goodwill didasarkan dengan kemungkinan taksiran pendapatan pada masa yang akan datang. Dalam menghitung goodwill harus lebih dahulu menghitung nilai aktiva perusahaan yang dibeli atas dasar harga pasar atau harga jual aktiva yang ada. Selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli dengan nilai aktiva bersih merupakan goodwill.
Metode :
1.      Lebih dahulu dihitung laba rata-rata tahun yll
2.      Menetapkan taksiran nilai aktiva yaitu nilai aktiva dikurangi hutang perusahaan.
3.      Menetapkan persentase hasil yang diharapkan dari investasi.
b.      Transaksi karena reorganisasi, perubahan bentuk perusahaan,merger, pembelian sebagian perusahaan atau perubahan pemilikan firma.
6.      Biaya Pendirian
Adalah biaya yang terjadi dalam proses pendirian perusahaan seperti biaya notaries,ijin, pajak, biaya cetak saham dan formulir dan lain-lain.
7.      Biaya Penelitian dan Pengembangan
Adalah biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penelitian atau percobaan atau untuk memperbaiki, mengembangkan produksi maupun produknya.

8.      Leasehold
Adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu (sewa tempat usaha,gedung, mesin) yang biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte.
Contoh : Biaya sewa tanah/gedung dan mobil






























No comments:

Post a Comment