LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK BISNIS
SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PADA PT. PROGRESSIO INDONESIA
OLEH
:
NAMA : RUSMIYATUN
NIM : 10.11.00005
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI
PURWOREJO
2013
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
1.
Judul
Kegiatan : Laporan Kegiatan
Praktek Bisnis ( Sistem Informasi Produksi
pada PT. Progessio Indonesia)
2.
Pelaksana
Kegiatan
Nama :
Rusmiyatun
No.Mahasiswa : 10.11.00005
Jurusan :
Akuntansi
3.
Lokasi
Kegiatan : Bandung, Jawa Barat
4.
Waktu
Pelaksanaan : 1 - 3 Maret 2013
Purworejo,
30 April 2013
Dosen Pembimbing
Wiyonoroto, SE, M.Pd.
NIDN.
|
Pelaksana Kegiatan
Rusmiyatun
NIM 10.11.00005
|
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Nur Edi Cahyono, SE.
NIDN . 348005007
|
Menyetujui,
Kepala P3M STIE Rajawali Purworejo
Hesti Respatiningsih, SE, M.Par.
NIDN. 0610027701
|
PRAKATA
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktik bisnis sistem informasi produksi pada PT. Progressio
Indonesia dengan baik. Laporan ini
disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah praktik bisnis setelah melakukan
kunjungan langsung ke PT. Progessio Indonesia di Bandung. Laporan ini tersusun
berkat bantuan beberapa pihak. Karena itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1.
Anna
Probowati, SE, MM, M.Par selaku ketua STIE Rajawali Purworejo
2.
Nur
Edi Cahyono, SE selaku ketua Jurusan Akuntansi STIE Rajawali Purworejo
3.
Wiyonoroto,
SE, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan
4.
Hesti
Respatiningsih, SE, M.Par selaku ketua P3M STIE Rajawali Purworejo
5.
Pihak
manajemen PT Progessio Indonesia yang telah berkenan untuk diwawancarai guna
pengumpulan data.
6.
Rekan-rekan
STIE Rajawali yang telah berbagi ide , pengalaman, kekompakan dan persahabatan.
7.
Semua
pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaan pembuatan laporan yang akan datang. Semoga
laporan praktek bisnis ini dapat berguna untuk pihak yang membutuhkannya.
Purworejo, 30 April 2013
Penyusun
(Rusmiyatun)
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Setiap perguruan
tinggi berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat. Begitu pula dengan STIE
Rajawali yang eksis di Kabupaten Purworejo turut melaksankan Tridarma Perguruan
tinggi ini, salah satunya adalah dengan melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat dengan melibatkan civitas STIE Rajawali. Sebagaimana salah satu
tujuan STIE Rajawali Purworejo yaitu menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang
ilmiah melalui penelitian dan pengabdian secara proporsional. Sehingga nantinya
mampu menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang akuntansi maupun
manajemen bukan hanya di bidang teori tetapi juga praktek di masyarakat.
Berdasarkan hal
tersebut di atas STIE Rajawali dituntut memiliki program yang mampu membuat
mahasiswa terjun langsung ke dunia industri untuk melihat praktik bisnis maupun
mengamatai langsung kegiatan praktik bisnis dan mampu melaksnakan penelitian
serta penelaahan kegiatan bisnis di masyarakat. Praktek bisnis merupakan salah
satu program pendidikan yang harus diikuti setiap mahasiswa agar mereka mempunyai kemampuan untuk meningkatkan
proses pembelajaran dan kompetensinya dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dan
menangkap peluang bisnis.
Di dalam praktek
bisnis, mahasiswa dapat mengamati bagaimana perusahaan menjalankan usahanya.
Baik dari bidang produksi, pengelolaan keuangan, pelaporan maupun bagaimana
cara perusahaan memasarkan produknya. Untuk mendukung dan mengembangkan
usahanya setiap perusahaan harus
memiliki manajemen yang bagus , Salah satunya adalah dengan dimilikinya sistem
informasi akuntansi yang memadai. Di dalam perusahaan manufaktur produksi
merupakan unsur penting karena kemampuan perusahaan untuk mencetak produk sesuai dengan pesanan maupun sesuai
dengan permintaan pasar. Manajemen juga sangat membutuhkan informasi dari
produksi karena untuk memberikan informasi akuntansi biaya yang akurat dan
tepat untuk pengambilan keputusan. Karena informasi dari siklus produksi mampu mempengaruhi keputusan manajemen untuk
memutuskan bauran produk, penetapan harga produk . dengan adanya siklus
produksi ini dapat diciptakan sistem informasi produksi yang sangat penting dan
berperan besar dan juga bisa digunakan untuk pengelolaan pengendalian intern
perusahaan untuk kemajuan perusahaan ke depannya
2. Tujuan
Kegiatan
a.
Tujuan
Umum
Tujuan umum dari
kegiatan praktek bisnis yang diadakan oleh STIE Rajawali Purworejo ini adalah
supaya dapat memberikan pengetahuan secara akademik dalam dunia usaha kepada
mahasiswa, agar mahasiswa dapat mengenal dunia usaha serta mempraktekkan teori
yang didapat di lingkungan kampus dan membekali mahasiswa supaya dapat
mengimplementasikan ilmunya di masyarakat. Selain itu STIE Rajawali Purworejo
juga memberikan bimbingan kepada mahasiswa berkaitan dengan pengelolaan
keuangan, manajemen dan pemasaran di dalam dunia usaha serta penulisan laporan.
b.
Tujuan
Khusus
Mahasiswa dapat
mengetahui siklus informasi alur produksi yang teorinya telah diperoleh di
bangku kuliah dan membandingkan dengan realita
di PT. Progessio Indonesia serta mahasiswa dapat memperoleh gambaran
nyata tentang penerapan teori tersebut.
3. Manfaat
Kegiatan
a.
Manfaat
Umum
Sebagai upaya
meningkatkan kualitas dan mutu kelulusan mahasiswa sebagai bagian dari
pemberian pengetahuan tentang dunia usaha secara nyata dan merupakan kegiatan
penunjang peningkatan pengetahuan akademik yang telah diterima di dalam proses
belajar di bangku perkuliahan dan merupakan pewujudan nyata tujuan STIE
Rajawali Purworejo untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat secara
proporsional.
a.
Manfaat
Khusus
Mahasiswa memperoleh
wawasan dan pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi khususnya siklus
produksi di PT. Progessio Indonesia dan mampu memerikan kesimpulan serta saran
yang diperlukan untuk PT Pronesia tersebut.
B. HASIL
KEGIATAN
1. Gambaran
Umum Perusahaan
a.
Sejarah
Singkat
PT Progessio
Indonesia atau yang lebih terkenal PT Pronesia
merupakan Konveksi pakaian seragam yang berdiri pada tanggal 08 Februari
1999, dengan dukungan Staff profesional yang berpengalaman dalam bidang
produksi pakaian seragam. Beralamat di Jl. Gudang Utara No. 6 Bandung (sayap
Jl. Riau ) Samping Ruko Segitiga Mas Kosambi No. Telepon 022- 4221871, Fax 022
– 70773991.
Konveksi pakaian
seragam Dengan berlandaskan hukum dan perizinan dari pihak Departemen terkait,
menjadikan meraka sebagai salah satu pilihan utama Konveksi pakaian
seragam bagi dunia usaha dalam rangka penyediaan dan pengelolaan project di
dalam negeri baik bagi perusahaan swasta ataupun instansi yang membutuhkan Jasa
produksi seragam perusahaan . Berikut ini landasan hukum PT Pronesia :
1.
Akta
Notaris No. 30 Tanggal 26 Februari 2004 Notaris Hj. Tetty Surtiati Hidayat, SH.
Dan Akta perubahan No 3 tanggal 10 April 2012 Hj. Tetty Surtiati Hidayat, SH.
2.
Surat
Izin Usaha Perdagangan nomor 510/1-1132/2007/03938-BPPT, tanggal 25 Mei 2012 –
25 Mai 2015.
3.
Tanda
Daftar Perusahaan nomor 101114610346 tanggal 20 Agustus 2014
4.
Ijin
Gangguan nomor 503116-3797/BPPT tanggal 25 Mei 2015
5.
Tanda
Daftar Industri nomor 534/0017.23/TDI.01/V/BPPT/2012 tanggal 25 Mei 2015.
6.
Nomor
Pokok Wajib Pajak nomor 02.332.963.4-424.000
PT Pronesia
memproduksi beberapa produk antara lain
baju seragam, topi, tas, jeans, sandal, tenda, jaket dan safety wear dan produk konveksi lainnya.
Produksi PT Pronesia berdasarkan pesanan pelanggan. Konsumen dapat memesan dengan
melihat website PT pronesia dan memilih design atau menghendaki design sendiri.
Minimum order yang diterima adalah 100 pcs dengan mengakses www.pronesia.co.id.
b.
Struktur
Organisasi
1)
Struktur
Organisasi Manajemen Proyek Pakaian Seragam
Project Manager
|
Design Layout
|
Finance
|
Operator Alat
|
Distribution
|
Administrasi
|
Gambar
1.
Struktur
Organisasi Proyek Seragam Manajemen
|
2)
Gambar
2.
Struktur
Organisasi PT Pronessia
|
General Manajer
|
Finance 2
|
Aspro 1
|
Marketing Division
|
PM 2
|
PM 3
|
PM 4
|
PM 1
|
Aspro 1
|
Aspro 1
|
Aspro 1
|
Design Division
|
Design
2
|
Design
1
|
Production Division
|
Kepala
produksi
|
Asisten
produksi
|
Embroidery
|
Sewing
|
Cutting Pola
|
Finance 1
|
Distribution Division
|
PM 3
|
PM 4
|
PM 4
|
c.
Pengalaman-pengalaman
PT Pronesia telah
menerima banyak order untuk memproduksi pesanan yang dipercayakan dari berbagai pihak dari
instansi pemerintah maupun pihak swasta, antara lain :
1)
Swasta
·
Yamaha
Indonesiaa Motor MFG
·
Mc
Donald Indonesia
·
Ice
Cream Diamond
·
Telkomsel
·
Pamapersada
Nusantara
·
United
Tractor
·
Astra
Honda Motor
·
Lee
Cooper Indonesia
·
PT.
Djarum
·
PT.
Telkom Indonesia
·
Trans
TV /Trans7
·
Coca
Cola Indonesia
·
US
Aid
·
Semen
Gresik
·
Citibank
·
Pro
Golf
·
British
International School
·
Pertamina
·
Indocement
·
Conoco
Philips
·
Chevron
·
Proton
Indonesia
·
Mecdo
Energi
·
Indonesia
Power
2)
Pemerintah
·
Kementrian
Pendidikan
·
Kementrian
Perdagangan
·
Kementrian
perhubungan
·
Kementerian
kesehatan
·
Kementarian
keuangan
·
Provinsi
Bali
·
Kabupaten
Maros
·
Provinsi
Banten
·
Provinsi
Bengkulu
·
Daerah
Istimewa Yogyakarta
·
Provinsi
DKI Jakarta
·
Provinsi
Gorontalo
d.
Pabrik
PT Pronesia mempunyai pabrik sebagai
berikut :
1)
Pabrik
Baju Seragam
·
Kemeja
seragam
·
Seragam
Cafe/Resto
·
Seragam
Rumah Sakit
·
Seragam
SPG
2)
Pabrik
Topi
·
Topi
Militer
·
Topi
Promosi
·
Topi
Bucket
·
Topi
Sekolah
3)
Pabrik
Tas
·
Bag
pack
·
Tas
seminar
·
Travel
bag
4)
Pabrik
Jeans
5)
Pabrik
Sandal
6)
Pabrik
Tenda
·
Tenda
Promosi
·
Tenda
Kerucut
·
Tenda
Camping
·
Tenda
Peleton
·
Tenda
Payung
·
Tenda
Cafe
·
Tenda
Gazebo
7)
Pabrik
Kaos
8)
Pabrik
Payung Promosi
9)
Pabrik
Jas Hujan
10) Safety
wear
·
Safety vest
·
Wear pack
11) Goody Bag promosi
12) Pabrik Jaket
·
Jaket
Casual
·
Jaket
Kantor
·
Jaket
Olahraga
·
Jaket
Community
2. Hasil
Pengamatan
Pada
siklus produksi di butuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal
perusahaan, peranan Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi yang
berguna untuk berbagai tingkatan manajemen. Manajemen sebagai pihak internal
mebutuhkan informasi biaya untuk kepentingan membuat keputusan tentang biaya
yang dibutuhkan memproduksi dan bentuk produksi yang dibuat.
Sedangkan
secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar terhadap laporan
keuangan. Dengan adanya gambaran siklus produksi juga dapat diketahui bagaimana
pengemdalian intern terhadap perusahaan tersebut. PT Pronesia memproduksi barang berdasarkan pesanan pelanggan, sehingga dapat meminimalkan
persediaan.
A.
Bagian-bagian
Divisi Produksi
Di dalam siklus produksi PT Pronesia
melibatkan Divisi Produksi yang terdiri dari beberapa bagian-bagian yang terkait, antara lain :
1.
Kepala
Produksi
Kepala
Produksi bertanggung jawab penuh terhadap produksi barang pesanan yang masuk ke
dalam PT. Pronesia dan bertugas mengkoordinir bagian embroidery dan bagian
sewing. Kepala produksi dibantu oleh asisten produksi untuk mengatur semua bagian divisi produksi.
2.
Asisten
Produksi
Asisten produksi membantu kepala produksi untuk
mengkoordinir bagian spesifik cutting
pola, atau pemotongan pola pakaian pesanan.
3.
Embrodery
Di
bagian ini spesifikasi pekerjaannya adalah pembuatan pola, dan dekorasi pola
dari pakaian atau pesanan pelanggan.
4.
Sewing
Di
bagian ini khusus digunakan untuk menjahit
pesanan pelanggan yang telah
dipotong polanya dan dibuat desainnya.
5.
Cutting
Pola
Di
bagian ini khusus dilakukan pemotongan pola-pola untuk desain pesanan
pelanggan.
B.
Fungsi-fungsi
yang terkait SIA Produksi di PT Pronesia
Untuk
keseluruhan fungsi yang terlibat di dalam siklus produksi ada beberapa macam
antara lain :
1.
Fungsi
Manajemen Proyek
Fungsi
Manajemen Proyek sebagai pengelola pelaksana
setiap pesanan , mulai dari
pembelian bahan baku sampai dengan produksi. Fungsi ini yang bertanggung jawab
terhadap kelancaran keberhasilan pesanan pelanggan.
2.
Fungsi
Finance
Fingsi
Finance sebagai fungsi pengeluaran kas dalam hal pembelian bahan baku dan
pengeluaran kas lainnya dengan bukti pendukung seperti kuitansai, PO, dan surat terima
barang. Bukti kas keluar diotorisasi oleh direktur.
3.
Fungsi
Akuntansi
Fungsi
Akuntansi sebagai pencatat bukti pengeluaran kas dan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi.
4.
Fungsi
Pembelian
Fungsi
Pembelian sebagai pencari informasi tentang harga bahan baku . Fungsi ini di
dalam PT Pronesia diotorisasi oleh direktur yang sekaligus pemilik perusahaan.
5.
Fungsi
Penerimaan Barang
Fungsi
ini sebagai penerima bahan baku yang
datang
6.
Fungsi
Produksi
Fungsi
ini sebagai pengolah bahan baku menjadi
barang jadi. Pengolahan bahan baku mulai dari pembuatan pola, pemotongan,
bordir/sablon, penjahitan dan quality
control
C.
Formulir-formulir
yang dibutuhkan dalam SIA Produksi di PT Pronesia adalah :
1.
Order
produksi
2.
Daftar kebutuhan bahan (bill of materials)
3.
Surat permintaan bahan (requisition)
4.
Urutan kegiatan (operation list)
5.
Traveler
Card atau Route Card
6.
Kartu
Kerja (job ticket)
D.
Alur
Produksi yang ada di PT. Pronesia :
1.
Alur
produksi dimulai ketika bagian marketing memperoleh pesanan , kemudian bagian
marketing membuat daftar pesanan ke bagian desainer.
2.
Bagian
desainer membuat desain sesuai yang dipesan
dan membuat dokumen rangkap 2 daftar pesanan beserta desain yang dipilih
dan dimasukan ke bagian produksi
3.
Bagian
produksi berdasarkan daftar pesanan melakukan pencatatan dan membuat daftar
kebutuhan bahan produksi dan membuat surat permintaan bahan ke bagian pembelian untuk melakukan pengadaan
bahan baku. Pengadaan bahan baku ini diotorisasi oleh pimpinan sendiri. Bagian
pembelian memberikan faktur pembelian kepada bagian akuntansi.
4.
Setelah
pengadaan bahan baku, dilakukan
pemotongan pola sesuai dengan desain
5.
Setelah
pemotongan pola, dimasukkan ke bagian printing untuk desain yang membutuhkan
motif dengan print, ada pula yang dimasukkan ke bagian embroidery untuk pola
yang rumit bordir.
6.
Setelah
itu bahan yang telah diberi pola dan motif atau print dimasukkan ke bagian trimming, di bagian ini dilakukan suatu proses/kegiatan
pemotongan/penghilangan bagian-bagian yang tidak dikehendaki pada bahan.
7.
Setelah
di trimming dimasukan ke bagian sewing. Sewing ini ada 2 macam, untuk bagian
pertama untuk menjahit pertama kali bahan, dan bagian kedua untuk menjahit
finishing.
8.
Setelah
itu bahan yang telah dijahit masuk ke bagian finishing untuk diberi
kelengkapan, misalnya penempelan kancing
pemasangan atribut dan lain-lain.
9.
Setelah
selesai finishing, proses selanjutnya akan masuk ke bagian quality control, disini pakaian ataupun barang yang telah jadi
dicek algi apakah semua telah sesuai dengan standar dan atribut kelengkapannya.
10. Setelah keluar dari bagian quality control, dilakukan pengepakan di
bagian packing.
11. Setelah packing selesai bagian produksi
akan menghubungi bagian akuntansi untuk membuat nota penjualan
12. Nota penjualan dibuat rangkap 3, 1 di
bagian akuntansi untuk arsip, 1 dimasukan ke pimpinan sebagai laporan, dan 1
lagi diberikan kepada pemesan barang bersama dengan pengiriman barang.
E.
Kunci
Aliran Data
Kunci
Aliran Data :
1.
Daftar Pesanan
2.
Daftar Pesanan, Desain
3.
Permintaan Bahan Baku
4.
Kuitansi Pembelian
5.
Bahan baku
6.
Permintaan nota
penjualan
7.
Nota penjualan
8.
Produk pesanan
F. Bagan
Alir (Flowchart) Produksi
Marketing
|
Desainer
|
Produksi
|
Pembelian
|
Finance/Accounting
|
|||||||||||||||||||||||||
|
Beserta
Desain
|
Beserta
Bahan
baku
|
|
|
Gambar
4.
Flowchart
Siklus Produksi PT Pronesia ( Bagian 1)
|
Produksi
|
Finance/Accounting
|
Delivery
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Gambar
5.
Flowchart
Siklus Produksi PT Pronesia ( Bagian 2)
|
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Setelah melihat bagan alir ( Flowchart)
tersebut di atas maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
a.
Semua
produksi dilakukan dengan pesanan sehingga bahan baku dibeli berdasarkan
kebutuhan. Hal ini dapat memperkecil biaya penyimpanan persediaan dan
meminimalisir kerusakan barang.
b.
Tidak
terdapat bagian gudang khusus untuk
menyimpan persediaan bahan baku
c.
Divisi
produksi bertanggung jawab memproduksi barang pesanan yang masuk dengan membagi
ke dalam beberapa manajemen proyek sehingga pesanan dapat diproduksi sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
d.
Semua
pembelian dan pengeluaran kas diotorisasi oleh pimpinan, sehingga kontrolnya
masih lemah.
e.
Tidak
ada pemisahan antara fungsi keuangan sebagai pemegang uang dan fungsi akuntansi
sebagai pencatat transaksi keuangan, sehingga lemah dalam pengawasannya.
2.
Saran
a.
Sistem
pengawasan perlu ditingkatkan yaitu yang terkait dengan otorisasi, seharusnya
ada pihak lain yang bertugas mengotorisasi pengeluaran kas, bukan hanya
pimpinan/direktur.
b.
Perlu
adanya pemisahan fungsi antara bagaian keuangan dengan bagian akuntansi untuk
menghindari terjadinya kecurangan.
c.
Pengendalian
intern di bagian produksi perlu
ditingkatkan
d.
Data-data
akuntansi perlu di back up dan disimpan selain di dalam perusahaan, misal
dengan cara diasuransikan supaya apabila terjadi kebakaran atau bencana data
perusahaan masih bisa diselamatkan.
e.
Perlu
dilaksanakan adanya audit internal dalam perusahaan untuk mengetahui apakah
kinerja setiap komponen perusahaan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
selamat malam mbak.
ReplyDeletebisa minta file .doc dari dokumen laporan ini ga mbak?
untuk keperluan tugas tentang sistem informasi mbak
bisa dikirimkan ke aksaraw@outlook.com
terimakasih banyak mbak
selamat malam...butuh flowchartnya ya, waah telat respon nie
Delete