Kita bisa
membuat anggaran overhead
pabrik dengan cara memperkirakan setiap
pos dari overhead yang telah
diperkirakan akan ada di setiap departemen
seluruh
kegiatan, pusat biaya atau aktivitas , pada tingkat aktivitas tertentu yang telah ditentukan.kemudian
dapat dipilah apakah biaya overhead tersebut termasuk dalam overhead langsung
atau tidak langsung. Serta semua pusat biaya ditotalkan, dan total biaya dibagi
dengan tingkat dasar alokasi yang telah ditentukan sebelumnya, hasilnya adalah
tarif overhead pabrik standar untuk setiap departemen produksi atau pusat
biaya.
Dasar
alokasi dapat bervariasi bergantung pada sifat dari setiap proses produksi.
Dasar alokasi biaya antara lain, Jam tenaga kerja langsung, Dolar tenaga kerja langsung, Jam mesin, Biaya tenaga kerja langsung, Unit produksi, Persiapan mesin, Kuantitas bahan baku, Jumlah permintaan.
Untuk
mengalokasikan biaya, kita bisa mempertimbangkanhal berikut :
-
Penyebab
utama biaya overhead tersebut di departemen itu
-
Ukuran
aktivitas yang dipilih harus secara akurat dipantau untuk setiap unit atau
pesanan.
Standar overhead
yang dibebankan pada proses atau pesanan ditentukan dengan cara mengalikan
jumlah standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan tarif overhead
pabrik standar.
Contoh :
Asumsi bahwa Paxel adalah satu-satunya produk yang dihasilkan di
Departemen Perakitan dari Wilton Manufakturing .Co selama bulan Maret.
Overhead pabrik actual $ 24.422
Jam standar yang diperbolehkan untuk produksi actual
(4.512 unit x 1/3 jam tenaga kerja standar per unit) 1.504 jam
Overhead pabrik yang dapat dibebankan ke standar
barang dalam proses (1.504 jam standar yang diperbolehkan x $15 tarif overhead
standar) $22.560
Hasil : varians overhead pabrik keseluruhan (atau
bersih) $1.862
Kesimpulan:
Jadi varians overhead pabrik keseluruhan yang
dihasilkan dari perhitungan adalah tidak
menguntungkan karena overhead pabrik actual melebihi overhead standar yang
telah ditentukan.
Untuk perhitungan varians volume dan varians
terkendali sama halnya dengan varians
overhead keseluruhan, karena varians overhead keseluruhan merupakan hasil
keseluruhan dari ke dua varians tersebut.
Perhitungan varians overhead memiliki 3 metode yaitu
metode
1.
Metode
varians,
2.
metode 2 varians
3.
metode 3 varians
dari ketiga metode diatas yang sering digunakan adalah metode 2 varians, karena metode ini paling mudah dihitung . kedua varians
yang digunakan adalah varians terkendali dan varians volume.varians terkendali
adalah selisih antara overhead pabrik aktual yang terjadi dengan kelonggaran
anggaran untuk jumlah standardari dasar alokasi yang diperbolehkan untuk
produksi aktual. varians volume adalah perbedaan antara kelonggaran anggaran
yang didasarkan pada jumlah standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan untuk
produksi aktual dan standar OP yang dapat dibebankan ke barang dalam
proses.dalam metode 3 varians memiliki elemen varians pengeluaran, varians
efisiensi variabel dan varians volume.
VARIANS
BAURAN DAN HASIL (MIX AND YIELD VARIANCE)
o
Varians
Bauran (Mix Varians)
Varians bauran adalah suatu varians yang
mencerminkan perbedaan antara rumus biaya standar bahan baku dengan biaya
standar untuk bahan baku yang digunakan secara actual, setelah spesifikasi
standar ditetapkan.
Contohnya : pabrik wol, misalnya benang yang
digunakan untuk pembuatan wol memiliki tingkatan proporsi dalam biaya campuran
sehingga menghasilkan varians bauran/campuran.
o
Varians
Hasil (Yield Variance)
Merupakan akibat untuk memperoleh suatu hasil yang
berbeda dari apa yang diperkirakan dari input actual.
Contoh: pabrik gula untuk membuat 100 pon gula murni
dibutuhkan 102,5 pon sukrosa,
dan hasil lainnya berupa sirup gula hitam, dll.
o
Ilustrasi
Varians Campuran dan Hasil (Mix and Yield Variance)
Asumsi bahwa suatu pabrik memproduksi permen karet
dan mengguanakan system biaya standar dengan spesifik biaya standar untuk 1000
pon adalah sebagai berikut :
(Ilustrasi ada di
diktat akuntansi Biaya II)
Analisa
:
·
Dalam produksi standar , pabrik memiliki
standar dalam pemakaian bahan baku untuk mencapai hasil produksi yang telah
ditentukan yaitu sebesar 231.000 pon dengan biaya standar sebesar $58.050
dengan perhitungan per unit bahan baku. Sedangkan inputnya yang diambil dari
rata2 tertimbang (231.000 x $0,25)
adalah $57.750 sehingga hasil bauran bahan baku sebesar $300 (tidak menguntungkan)
·
Varians bauran bahan baku sebesar $300
tidak menguntungkan karena diambil dari perhitungan bahan baku A menjadi $750
(tidak menguntungkan) yang akan dikurangi bahan baku B dan C yang masing2
adalah $200 dan $250 (menguntungkan).
·
Untuk mendapatkan keuntungan dalam
varians bauran pabrik harus mengubah campuran bahan baku standar yang telah
ditentukan dengan tingkat kewajaran atau masih mendekati hasil unggul dan
sempurna seperti standar, dengan mengurangi bahan baku A menjadi 154.000 pon
dan menambah bahan baku B menjadi 38.500 pon dan juga menambah bahan baku C
menjadi 38.500 pon sehingga menghasilkan
output sebesar 200.000 pon, kemudian hasil output dikalikan dengan harga output
rata2 tertimbang $0,30 yaitu sebesar $60.000.
·
Jadi varians hasil bauran sebesar $
2.250
·
Dengan menghitung perbandingannya yaitu
biaya standard an biaya varians 1 sebelum mengubah campuran bahan baku ternyata
mencapai hasil $1.950 dan dikatakan menguntungkan
·
Kesimpulan : total varians kuantitas bahan baku juga dapat ditentukan dengan kuantitas actual dari
input pada harga standar dengan kuantitas output actual pada biaya bahan baku
standar untuk output, menghasilkan total varians yang menguntungkan sebesar
$1.950 dari varians hasil bahan baku –
varians bauran bahan baku
·
Manajemen
harus mampu menganalisa mengapa varians muncul, dan mencari solusi untuk
mencari keuntungan yang lebih signifikan
PENGENDALIAN
VARIANS
Metode yang
tepat dan tingkat kecanggihan yang diperlukan dalam menganaliasa varians akan
tergantung pada keinginan manajemen dan pendapat akuntan tentang kebutuhan –
kebutuhan. Akan tetapi, volume variance, tidak perduli apapun sebabnya, perlu
di pisahkan dari controllable variances (varians yang dapat dikendalikan). Volume variance
dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara biaya yang dianggarkan untuk
kegiatan berjalan dan biaya standar untuk tingkat kegiatan yang sama. Perbedaan
itu terjadi karena produksi yang sebenarnya dicapai berada diatas atau dibawah
kegiatan normal, dan terutama berhubungan dengan biaya – biaya tetap
perusahaan. Varians itu dapat dianalisa secara lebih terperinci, apakah
diakibatkan oleh faktor musiman, banyaknya hari dalam bulan kalender, atau
sebab- sebab lain.
Controllable
variances dapat didefinissikan sebagai perbedaan diantara biaya yang
dianggarkan untuk tingkat kegiatan berjalan dengan biaya sesungguhnya.
Perbedaan- perbedaan tersebut pula perlu ditetapkan untuk setiap cost center
dan dianalisa sedemikian terperinci sehingga atasan mengetahui dengan pasti apa
sebabnya. Setidak- tidaknya ada dua jenis umum yang dikenal. Pertama adalah
rate atau spending variance. Varians ini terjadi karena telah dikeluarkan biaya
yang lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan anggaran untuk setiap
jam mesin, setiap jam kerja, atau jam standar. Perbedaan ini perlu diisolasikan
untuk setiap unsure biaya produksi. Sebagai contoh, suatu analisa terhadap
adanya varians terhadap upah tidak langsung, dapat menunjukkan berapakah
kelebihan biaya yang disebabkan oleh:
1.
Kerja lembur,
2. . Pemakaian
orang yang terlalu banyak,
3. 3. Pemakaian
tenaga kerja dengan tarif yang lebih tinggi daripada standar.
Analisa tersebut dapat dilanjutkan
untuk mengetahui kelebihan biaya per regu kerja. Sebagai contoh lain, pemakaian
bahan- bahan perlengkapan dapat dianalisa untuk menunjukkan sebab- sebab
terjadinya varians, misalnya karena:
1. Jumlah pemakaian yang terlalu
besar,
2. Perbedaan dalam jenis atau kualitas bahan yang dipergunakan, atau
3. Harga yang lebih tinggi daripada yang diantisipasikan.
Jenis lain
yang unum dari controllable variance adalah “ production “ atau “ efficiency
variance “. Varians ini menunjukkan perbedaan diantara jumlah jam kerja yang
sebenarnya dipakai dalam operasi dengan jumlah jam standar yang diperkenankan
untuk volume yang sama. Disini juga controller harus menganalisa sebab-
sebabnya, biasanya dibantu oleh tenaga dibidang produksi. Sebab- sebabnya
antara lain: kesalahan mekanis, bahan yang buruk, tenaga kerja yang tidak
efisien, atau kekurangan bahan. Analisa seperti itu menunjukkan kelemahan-
kelemahan dan dapat melicinkan jalan untuk tindakan perbaikan.
Menggunakan data masa lampau atas operasi yang telah
stabil yang disesuaikan dengan estimasi perubahan dimasa depan dapat menjadi
dasar menghitung batas kendali yang membedakan operasi yang baik dengan yang
buruk dan juga membantu dalam menentukan apakah akan melakukan investivigasi
varians.
PENEKANAN
BERLEBIHAN PADA VARIANS
§ Biaya
standar bukanlah ukuran yang sempurna.
§ Penekanan
berlebihan pada varians harga dapat mengakibatkan besarnya jumlah pemasok
dengan harga rendah, tingginya tingkat ersediaan, dan buruknya kualitas bahan
baku dan komponen.
§ Penekanan
berlebihan pada varians efisiensi dapat menyebabkan produksi dalam jumlah
besar, persediaan barang dalam proses dengan jumlah yang besar pula dan usaha
engendalikan kualitas hanya melalui inspeksi.
§ Bahwa
standar tidak selamanya absolute digunakan teapi harus selalu diperbaiki dari
masa ke masa karena penerapan standar kadang tidak sesuai dengan actuality
sehingga jangan menjdi patokan dalam melakukan produksi secara saklek (bahasa
jawanya). Jadi seorang manajer dapat melakukan observasi atau pelatihan kepada
karyawan / bawahannya agar standar selalu dapat diperbaiki menjadi efisien dan
kualitas kuantitas tetap terjaga mutunya.
cie..blognya rosee
ReplyDeletecuma catatan anak kuliah..diperuntukkan bagi yang membutuhkan
Delete